BUNDA, KISAH CINTA 2 KODI
a.
Indentitas Buku
Penulis : Asma
Nadia
Penerbit :
AsmaNadia Publishing House
Tahun : 2017
Halaman : 378 halaman
b.
Sinopsis Novel
Kartika Sari adalah seorang
anak bungsu dari Ibu yang bernama Aryani dan Bapaknya yang bernama Bagja. Ibunya
Kartika adalah keturunan wedana di Cepiring, Solo. Sedangkan Bapaknya keturunan
sunda asli. Kartika mempunyai tiga kakak, kakak pertama nama nya Suci, kakak
kedua Namanya Adang, dan kakak ketiga Namanya Jaka.
Kartika adalah satu-satunya
anak yang tidak mendapatkan perlakuan yang setara seperti kakak laki-laki nya. Kakak
laki-laki nya boleh untuk melanjutkan Pendidikan sampai ke Luar Negeri
sedangkan Kartika tidak boleh. “Anak perempuan tidak boleh pergi ke Negeri orang
sendirian” Kata Bapak.
Akhirnya Kartika melanjutkan
Pendidikan nya di Universitas Padjajaran, jurusan Hukum. Di kampusnya itu Kartika
bertemu dengan sosok laki-laki yang meyukainya. Nama nya Anton. Namun Kartika
tidak menyukainya, jhanya saja dia menghargai atas rasa suka nya kepada
dirinya. Nah, dari sana muncullah sosok laki-laki penyelamat yang bernama
Farid. Awalnya Farid hanya menolong Kartika agar terbebas dari Anton. Namun
lama kelamaan mereka berdua saling menyimpan perasaan nya.
Seberapa besar cintamu padaku?
Kata Kartika
“Dua kodi.”
“Kok dua kodi?”
“Dua kodi dulu ya, nanti
sedikit-sedikit terus bertambah”
Analisis SWOT yang Kartika
gunakan akhirnya menjadikannya Farid sebagai calon suami nya yang sesuai dengan
kriterianya.
Waktu pun terus
bergulir, seiring berjalannya waktu mereka terpisahkan. Farid harus kerja di
Kalimantan dan Kartika menyelesaikan pendidikannya. Hubungan jarak jauh mereka
baik-baik saja. Pada akhirnya Farid memutuskan untuk melamar Kartika. Namun
rencananya tak semulus yang ia rencanakan. Mereka harus menerima keputusan
pahit terlebih dahulu. Adat dan tradisi dari suku Farid yang membuat keluarga
Kartika merasa sangat terhina.
Mereka terpisah untuk beberapa
waktu. Hubungan baik yang mereka jalin selama enam bulan harus berpisah dengan
cara yang seperti ini. Mereka berdua tetap yakin bahwa mereka bias merealisasikan
rencana-rencananya yang telah dirancang sejak dulu. Kemudian Kartika memberanikan
diri meminta ijin ke Bapaknya untuk tetap menikah dengan Farid, lelaki
pilihannya. Bapaknya mengizinkannya. Farid dan Kartika menikah dengan prosesi
yang sederhana.
Diawal pernikahannya
mereka tak bisa merayakannya layaknya pengantin baru. Farid harus menemani ibunya
yang sedang sakit. Kartika dan Farid menjalani kehidupan mereka dengan baik walaupun
Farid bolak-balik menunggu Ibunya di rumah sakit. Kartika pagi itu
muntah-muntah di kantor dan temannya meminta dia untuk test kehamilan. Positif.
Alhamdulillah.
Seharusnya berita kehamilan
itu membahagiakan, namun nyatanya tidak. Farid meminta Kartika untuk
menggugurkan kandungannya, kalua tidak mau akan diceraikan. Kartika tetap tidak
mau menggugurkannya. Ibunya Farid lama kelamaan merestui pernikahannya. Kartika
dan Farid resmi menjadi orang tua sejak lahirnya anak pertama yang bernama
Amanda. Tidak selang beberapa tahun Kartika dan Farid dikaruniai anak kedua
yang bernama Emeralda.
Kehidupan mereka tak
selamanya mulus. Di era krisis moneter Farid harus kehilangan pekerjaannya. Sedangkan
Kartika masih tetap bekerja dikantor. Dia teringat kepada Ibu Siti saat
perjumpaannya di kereta api dahulu masa-masa Kartika masih belum menikah.
belum beres😀
belum beres😀
0 Comments